Rokok 'Sang Pembunuh' di Amerika Serikat


Headline
Statistik baru menyebutkan, merokok menyebabkan setengah juta orang di Amerika Serikat mengalami kematian.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiology, tingkat kematian yang berhubungan dengan merokok cukup tinggi. Terlebih untuk kategori perempuan.

"Suatu peringatan penting bahwa 'wabah' merokok sudah meluas di kalangan penduduk Amerika Serikat," kata Dr Prabhat Jha, kepala Pusat Penelitian Kesehatan Global di Rumah Sakit St Michael di Toronto saat melakukan penelitian.

"Kita tidak bisa berasumsi bahwa kita cukup tahu tentang di mana epidemi ini terjadi," kata Jha, seperti dikutip Reuters Health.

Sementara itu, Dr. Brain Rostronpeneliti dari Universitas of California, Berkeley menjelaskan, jika selama ini data berasal dari survei kesehatan nasional dengan melakukan survei kepada hampir 250.000 orang dengan kondisi seberapa banyak mereka merokok untuk kondisi saat ini dan di masa lalunya.

survei dilakukan secara acak selama 2-9 tahun. Hasilnya, pada waktu penelitian berakhir pada 2006 ditemukan sekitar 17.000 dari mereka meninggal dunia karena merokok.

Dalam penelitiannya, Rostron, yang kini bekerja di Administrasi Makanan dan Obat-obatan, menghitung peluang kematian bagi perokok dan non-perokok dari berbagai usia dan jenis kelamin.

Menurut perhitungannya, ada rata-rata sekitar 290.000 kematian yang berhubungan dengan merokok pada laki-laki tiap tahun antara 2002 dan 2006 dan 230.000 pada wanita total lebih dari setengah juta kematian.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, secara keseluruhan, sekitar 2,5 juta orang di AS meninggal setiap tahunnya.

Di antara semua perokok dan mantan perokok, peningkatan terbesar dalam risiko kematian terkait tembakau terlihat antara usia 65-74. Setelah itu faktor lain seperti berat badan dan konsumsi alkohol turut diperhitungkan.

Orang-orang dalam kelompok usia itu tiga kali lebih mungkin meninggal dunia akibat penyebab apa pun jika mereka saat ini merokok antara satu dan dua bungkus rokok sehari, dibandingkan dengan jika mereka tidak pernah merokok .

Sebagai bukti dari risiko merokok telah terakumulasi dan menyebar, jumlah perokok saat ini di Amerika Serikat telah menurun selama beberapa dekade terakhir.

Sebuah studi baru dalam The Journal of American Medical Association menegaskan, sekitar 7% orang dewasa di AS adalah perokok berat pada 2007, dibandingkan dengan 23% pada tahun 1965.

Para peneliti yang dipimpin oleh Dr John Pierce dari University of California, San Diego, yang didefinisikan "merokok berat" sebagai 20 atau lebih batang sehari.

Sedangkan bagi wanita, masih perlu informasi lebih lanjut tentang bagaimana rokok mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup perempuan.

"Ini mungkin akan membawa efek lebih besar dan lebih berat terhadap wanita. Tapi kami memerlukan lebih banyak bukti," kata Jha.

Jha menambahkan bahwa sementara tingkat merokok dan kematian akibat merokok telah menurun selama jangka panjang di AS, namun jumlah mereka meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah.

Sumber : http://gayahidup.inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...